You are currently viewing Rakor Program BAAS Kecamatan Toba: Sinergi Pemerintah, Puskesmas, dan Perusahaan untuk Atasi Stunting

Rakor Program BAAS Kecamatan Toba: Sinergi Pemerintah, Puskesmas, dan Perusahaan untuk Atasi Stunting

Toba – Pemerintah Kecamatan Toba bersama Puskesmas Teraju menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai langkah konkret dalam menurunkan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat Kantor Kecamatan Toba pada Rabu, 16 Juli 2025 pukul 09.00. Rakor ini dihadiri oleh Forkopimcam, Kepala Desa, pihak Puskesmas, serta perusahaan-perusahaan yang turut menjadi mitra pendukung program.

Dalam program BAAS tingkat Kecamatan Toba, ditetapkan bahwa sebanyak 21 anak stunting dari 7 desa akan menerima bantuan intervensi gizi, masing-masing 3 anak per Desa. Bantuan yang akan diberikan selama 6 bulan ke depan berupa susu, telur, dan vitamin, sebagai bagian dari upaya memperbaiki status gizi anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting.

Camat Toba Kanisius Bheni, S.ST., dalam sambutannya, menekankan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung keberhasilan program BAAS. Ia menyampaikan bahwa anggaran penanganan stunting dari pemerintah sangat terbatas, sehingga peran aktif stakeholder seperti dunia usaha dan institusi vertikal di kecamatan menjadi sangat penting.

“Program BAAS ini adalah bentuk tanggung jawab bersama, dan kami sangat mengapresiasi dukungan semua pihak yang telah turut ambil bagian,” ujarnya.

Pembagian dukungan dari perusahaan telah disepakati dengan rincian sebagai berikut:

Desa Teraju                          : PT. SAP

Desa Bagan Asam               : PT. AAC dan PT. SJAL

Desa Sansat                         : PT. KAN dan PT. DSM

Desa Belungai Dalam         : PT. ICA dan PT. BRUIL

Desa Balai Belungai           : PT. ANTAM dan PT. KJR

Desa Lumut                          : PT. ANTAM

Desa Kampung Baru          : PT. WAI dan PT. MTI

Plt. Kepala Puskesmas Teraju, Ayan Susanto, A.Md.Kep., menyampaikan bahwa Puskesmas akan menjadi pelaksana teknis dalam pendampingan dan pemantauan anak-anak penerima bantuan.

“Kami akan melakukan pemantauan berkala terhadap pertumbuhan anak, termasuk berat badan, tinggi badan, dan status kesehatannya selama masa intervensi,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Toba, Arnold Rocky Montolalu, S.H., M.H., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengawasan terhadap distribusi bantuan. Ia berharap agar bantuan benar-benar dimanfaatkan oleh anak-anak penerima, bukan oleh orang tua untuk keperluan lain.

“Kami dari kepolisian siap mengawal agar program ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan,” tegasnya.

Program BAAS diharapkan menjadi model kerja sama yang berkelanjutan antara pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan dunia usaha dalam menangani stunting secara efektif. Komitmen bersama yang dibangun dalam rakor ini diharapkan menjadi awal dari perbaikan kualitas hidup anak-anak di Kecamatan Toba.